Skip to content

3 Musim Bercocok Tanam Bagi Petani

  • by

Perubahan iklim menyebabkan awal musim hujan dan kemarau menjadi tidak teratur. Yang mengalami dampak paling serius akibat perubahan iklim ialah sektor pertanian.

Fenomena seperti banjir, kekeringan dan serangan Organisme penggangu Tumbuhan (OPT) sering terjadi dan meningkat akibat terjadinya intensitas dan frekuensi iklim ekstrem, hal ini berdampak kepada gagal tanam dan gagal panen.

Ancaman perubahan iklim terhadap penyediaan pangan nasional memaksa petani padi untuk meningkatkan adaptasi terhadap berbagai macam dampak yang akan timbul.

Maka dari itu petani menanam padi berdasarkan ketersediaan air, yang dikelompokkan menjadi tiga periode tanam, mari #kawanaksi kita simak.

Musim Tanam Utama


Pada periode ini fungsi penjemuran, penggilingan, penggudangan dan pendistribusian serta kegiatan penyediaan stok beras terjadi paling sibuk. Oleh sebab itu, Musim Tanam utama ini akan menghasilkan panen raya atau panen besar.

Dan Musim ini terjadi Pada bulan November, Desember, Januari, Februari dan Maret. Setelah periode ini beras akan di panen dan beras akan tersedia dalam jumlah paling banyak, yang berarti puncak stok beras terjadi di musim tanam kedua.

Musim Tanam Gadu


Musim tanam gadu dimulai pada bulan bulan April s/d Juli. Panen padi gadu pada umumnya menghasilkan beras bermutu bagus, tetapi jumlahnya tidak sebanyak beras pada penen raya.

Di periode ini harga beras secara rata-rata nasional merupakan harga yang sewajarnya, karena adanya keseimbangan antara pasokan dan permintaan pasar. Pengisian stok beras oleh Bulog semestinya terjadi pada musim ini.

Musim Tanam Kemarau


Periode panen yang ke tiga adalah panen kecil, hasil penanaman musim kemarau ini terdapat di wilayah beririgasi teknis dan biasanya hamparan panennya tidak luas karena di selingi oleh tanaman palawija atau hortikultura.
Musim tanam kemarau terjadi pada bulan Nopember, Desember dan Januari.

Pada periode panen ini stok beras sudah agak menipis, dan bahkan pada wilayah lahan kering terjdi musim paceklik, yang artinya tidak ada panen dan persediaan pangan di rumah tangga menipis atau habis.

Dalam keadaan apapun para petani tetap menjalankan aktivitasnya demi menjaga ketahanan pangan di Negara ini, maka dari itu jasa dan perjuangan para petani mesti kita hormati.

Karena Untuk menghadapi kebutuhan pangan yang terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya konversi lahan sawah yang tidak mampu diimbangi oleh pencetakan sawah baru adalah tantangan besar bagi para petani.